Jumat, 17 Desember 2010

Konfigurasi BIOS dan Langkah-langkah POST


Setelah proses perakitan komputer selesai dan sebelum melakukan instalasi System Operasi, maka terlebih dahulu dilakukan konfigurasi BIOS. BIOS (Basic Input Output System) merupakan langkah awal proses pengandalian komputer.
Untuk mengetahui konfigurasi BIOS maka ikutilah langkah-langkah berkut ini, jika komputer sudah dirakit maka segera hidupkan komputer untuk memulai proses booting. Mouse, keyboard harus terpasang terlebih dahulu.
1.        Tekan tombol del pada keyboard. Sebagian besar komputer untuk masuk ke menu BIOS menekan tombol del.
2.        Masuk BIOS. Motherboard yang digunakan disini adalah AwardBIOS. Jadi langkah-langkah berikut ini disusun berdasarkan AwardBIOS. Pengaturan untuk jenis BIOS lainnya kurang lebih sama. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main] [System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard.
3.        Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer melalui menu [System Date]
4.        Setelah mengeset waktu dan tanggal dari sistem, pasang password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang dibuat (optional). Caranya, pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada kibor. Selanjutnya, masukkan password pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Status opsi Supervisor Password menjadi Enabled.
5.        Bila PC akan dipakai beramai-ramai, user password bisa diset untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan menu [User Password]. Cara mengesetnya sama dengan pengaturan pada supervisor password.
6.        Buka menu [Advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada keyboard, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter].
7.        Di sini dapat diatur penggunaan fitur onboard pada motherboard. Misalnya, bila menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [Onboard AC97 Audio Controller] dan [Onboard AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced].
8.        Pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB berfungsi, set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, ubah dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc].
9.        Pengubahan manajemen penggunaan listrik dari komputer bisa dilakukan melalui menu [Power] dengan menekan tombol [+]. Namun untuk mudahnya, tak perlu mengubah hal apa pun dalam pengaturan ini.
10.    Selanjutnya buka menu [Boot]. Untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pola boot dari PC. Set CD ROM sebagai boot device pertama, kemudian hard disk sebagai boot device ke dua dan floopy boot device ke tiga, dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar tiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.
11.    Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit] [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang  baru dibuat. Selanjutnya komputer akan restart. Jika user password diaktifkan, maka akan muncul bok password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting.

Saat komputer di hidupkan akan membaca BIOS untuk melakukan POST. POST (Power On Self Test) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer melakukan cold boot (ketika baru dinyalakan atau setelah kita tekan tombol reset), dalam proses ini yang akan di periksa antara lain integritas memori, kesiapan card-card, dsb. Pengujian proses POST ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh system berjalan dengan normal dan tidak terjadi kerusakan hardware. Bila pada proses ini ditemukan kesalahan, maka speaker akan langsung mengeluarkan bunyi beep tertentu.
Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.
Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
1.        Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
2.        Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
3.        Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
4.        Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
5.        Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
a)      Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
b)      Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
c)      Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
d)     Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
e)      Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
f)       Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
g)      Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
h)      Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
i)        Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
j)        Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
6.        Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
a)      Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
b)      Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar